Model
Pembelajaran Mind Mapping
Model Pembelajaran Mind Mapping
Mind mapping merupakan cara untuk
menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak.
Bentuk mind mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak
cabang. Seperti halnya peta jalan kita bisa membuat pandangan secara menyeluruh
tentang pokok masalah dalam suatu area yang sangat luas. Dengan sebuah peta
kita bisa merencanakan sebuah rute yang tercepat dan tepat dan mengetahui
kemana kita akan pergi dan dimana kita berada.
(http://www.kaskus.us/showthread.php?t=702661)
Mind mapping bisa disebut sebuah
peta rute yang digunakan ingatan, membuat kita bisa menyusun fakta dan fikiran
sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang alami akan dilibatkan sejak
awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada
menggunakan teknik mencatat biasa.
Konsep Mind Mapping asal mulanya
diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Teknik ini dikenal juga dengan
nama Radiant Thinking. Sebuah mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral,
dan ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Mind
Mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang kita
miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut. Mind Mapping juga berguna
untuk mengorganisasikan informasi yang dimiliki. Bentuk diagramnya yang seperti
diagram pohon dan percabangannya memudahkan untuk mereferensikan satu informasi
kepada informasi yang lain.(http://escaeva.com)
Mind mapping merupakan tehnik
penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak agar
optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Dengan metode
mind mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%.
Beberapa manfaat memiliki mind map
antara lain :
a. Merencana
b. Berkomunikasi
c. Menjadi Kreatif
d. Menghemat Waktu
e. Menyelesaikan Masalah
f. Memusatkan Perhatian
g. Menyusun dan Menjelaskan
Fikiran-fikiran
h. Mengingat dengan lebih baik
i. Belajar Lebih Cepat dan Efisien
j. Melihat gambar keseluruhan
Ada beberapa kelebihan saat
menggunakan teknik mind mapping ini, yaitu :
a. Cara ini cepat
b. Teknik dapat digunakan untuk
mengorganisasikan ide-ide yang
muncul dikepala anda
c. Proses mengganbar diagram bisa
memunculkan ide-ide yang lain.
d. Diagram yang sudah terbentuk bisa
menjadi panduan untuk menulis.
( http://www.escaeva.com/tips-menulis/tips-fiksi/menulis-dengan-diagram-balon.html)
Perbedaan Catatan Biasa dan Mind
Maping
Catatan Biasa Peta Pikiran
Hanya berupa tulisan-tulisan saja
Berupa tulisan, symbol dan gambar
Hanya dalam satu warna
Berwarna-warni
Untuk mereview ulang diperlukan
waktu yang lama Untuk mereview ulang diperlukan waktu yang pendek
Waktu yang diperlukan untuk belajar
lebih lama Waktu yang diperlukan
untuk
belajar lebih cepat dan efektif
Statis Membuat individu menjadi
kreatif
Sumber Iwan Sugiarto, 2004 : 76.
Dari uraian tersebut, peta pikiran
(mind mapping) adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar
visual. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang
terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak
maka kan memudahkan seserorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk
informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna,
simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.Peta
pikiran yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi setiap hari. Hal ini disebabkan
karena berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap
harinya. Suasana menyenangkan yang diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas
pada saat proses belajar akan mempengaruhi penciptaan peta pikiran. Tugas guru
dalam proses belajar adalah menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi
belajar siswa terutama dalam proses pembuatan mind mapping.(Sugiarto,Iwan.
2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir.)
Cara membuat mind mapping, terlebih
dahulu siapkan selembar kertas kosong yang diatur dalam posisi landscape
kemudian tempatan topik yang akan dibahas di tengah-tengah halaman kertas
dengan posisi horizontal. Usahakan menggunakan gambar, simbol atau kode pada
mind mapping yang dibuat. Dengan visualisasi kerja otak kiri yang bersifat
rasional, numerik dan verbal bersinergi dengan kerja otak kanan yang bersifat
imajinatif, emosi, kreativitas dan seni. Dengan ensinergikan potensi otak kiri
dan kanan, siswa dapat dengan lebih mudah menangkap dan menguasai materi
pelajaran.
Selain itu, siswa dapat menggunakan
kata-kata kunci sebagai asosiasi terhadap suatu ide pada setiap cabang
pemikiran berupa sebuah kata tunggal serta bukan kalimat. Setiap garis-garis
cabang saling berhubungan hingga ke pusat gambar dan diusahakan garis-garis
yang dibentuk tidak lurus agar tidak membosankan. Garis-garis cabang sebaiknya
dibuat semakin tipis begitu bergerak menjauh dari gambar utama untuk menandakan
hirarki atau tingkat kepentingan dari masing-masing garis
0 komentar:
Posting Komentar